Seorang Teman

 aku ingin menceritakan tentang seorang temanku. Ia adalah seorang perempuan yang kutemui dengan tak sengaja disuatu siang. Aku salut kepadanya dan aku banyak belajar darinya. Belajar melihat segala sesuatu dari mata yang berbeda. Dia cantik, pintar, pekerja keras. Namun sayang, dia tak pandai bersyukur.

Dia tak pernah bersyukur dengan apa yang sudah ia miliki. Ia memiliki kekasih yang sudah menjaganya selama bertahun-tahun, ia malah ingin memiliki kekasih seperti orang lain. Terkadang aku juga kesal dengan tingkah lakunya. Bicaranya tak pernah ia jaga. Ia selalu mengatakan apa yang aku miliki dan ia tidak miliki. Ia selalu menyakiti hatiku dengan perkataannya yang tak pernah ia pikirkan terlebih dahulu. Entah berapa banyak pisau yang menancap dihatiku karena lidahnya yang tajam itu.

Rasanya aku ingin melawan. Aku ingin menangis. Aku ingin menamparnya. Dan terkadang terlintas dibenakku untuk pergi dari kehidupannya. Namun, dia adalah temanku. Yang selalu berjuang bersama-sama denganku.

Untukku, Seorang teman yang baik, tidak akan meninggalkan teman yang pernah menyakiti hatinya. Dan itu adalah aku. Jika kau tak setuju, berarti kita bukan teman. Sederhana.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana ku Tak Jatuh Cinta

Kebersamaan Yang Tiada Akhir

Jatuh Cinta Sendirian 1 (CERPEN)