Posts

Showing posts from February, 2015

Jatuh Cinta Sendirian 2 (CERPEN)

            Bahagia itu sederhana, saat kita bisa melepas rasa sakit dan menderita.Bahagia itu sederhana, saat kita mampu menerbangkan segala kesedihan.Merubahnya menjadi senyum dan tawa. Dan kebahagiaan itu sederhana, saat keyakinan kita akan sebuah cinta dan jadi alasan untuk bertahan. Bertahan untuk tersenyum, bertahan untuk menyimpan rasa dalam diam, dan bertahan untuk hidup.             Sejak dua puluh empat april dua ribu empat belas, setelah satu tahun kita bersama. Kamu menyelinap  dalam ruang hatiku. Menjadi sosok baru yang nampaknya menarik. Kamu menyukai apa yang aku suka. Tapi, kenapa kamu tidak pernah menyadari semua kenyataan bahwa kita mempunyai banyak kesamaan.             Kita sudah saling tahu sejak satu tahun lalu. Pertemuan pertama kita terekam jelas di otakku.Aku sering memainkannya dalam gerak lambat. Mengingat mereka, merasakan setiap helai gerakanmu. Kita bertemu dalam sebuah ruangn kecil berwarna biru langit.Kamu ada disana, aku ada disana. Tidak saling

Titik-titik Keindahan (CERPEN)

“Aku mencintainya, Ren. Aku mencintainya. Bagaimana bisa aku melupakannya dengan mudah. Dia satu-satunya cinta yang aku kenal sejak kecil. Aku tidak mampu melupakan semua kenangan yang telah kita lalui bersama. Dia yang mampu membuatku jatuh cinta untuk yang pertama kali.” Kata Yasmin histeris. Sudah seminggu Yasmin menangisi kepergian Gio. Tak ada senyum dan tawa renyah yang terlihat di raut wajahnya. Matanya terus mengeluarkan butiran bening yang membasahi pipi apelnya. Dan sudah seminggu juga, Reno mencoba menguatkan hati Yasmin. Dia tidak bisa melihat sahabatnya terus larut dalam kesedihan. Tetapi usahanya hanyalah sia-sia. Yasmin masih saja terus menangis. Tak ada perubahan pada diri gadis berumur dua puluh tahun itu. Hatinya masih sakit. Hidupnya masih kelam. “Aku tahu kamu mencintainya, Yasmin. Aku tidak pernah menyuruhmu untuk melupakan Gio. Aku hanya ingin kamu berhenti menangis. Itu saja.” Kata Reno sambil menatap tajam kea rah Yasmin. “Tapi, Ren…..” Yasmin terhenti

perasaan kita

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita kira tidak peduli sama sekali kepada kita adalah orang yang paling sering menyebut nama kita di dalam doanya? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menulis begitu dalam dan indahnya dan kita kira untuk orang lain, ternyata untuk kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang sering bersikap dingin kepada kita adalah orang yang paling dalam memendam perasaannya kepada kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita benci adalah orang yang paling sabar menghadapi kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menyuruh kita pergi adalah orang yang paling takut kehilangan kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang kita kira meninggalkan kita adalah orang yang paling ingin kita bahagia? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu…? souce by : Kurniawan Gunadi

Cold As You (cerpen Bahasa Inggris)

            The color of sky has changed. Gray, same as the color of the room where I was. Silent, only the sound of the falling rain in slow motion that I can heard. In the outdoors, birds in flight. Dancing with the raindrops that fell soaked earth. This afternoon, right with the bell of school, it was raining again. Forced me to recall the memories of droplets that hit the walls of the past. I remember, one morning in November last year. Beautiful morning when it rains weep the nature. Beautiful morning when a simple smile can makes me valuable. Beautiful morning when the butterflies are already tired to dancing, began dancing again in my chest. Loveliest morning has changed all the feelings that I had. The morning were able to show hi, the most beautiful hidden and never did I find to be the most I’m looking for. Beautiful morning before today and will never again.             I’m waiting for the rain to stop. Together with my best friend who become my place to tell all of my