Posts

Showing posts from August, 2016

Tentang Kepergianmu

Garut, 13 Agustus 2016 Hari ini aku terbangun tidak seperti biasanya. Aku bangun lebih siang karena tak bisa menahan rasa sakitku. Tak hanya penyakitku yang hadir kembali, aku terbangun dengan rasa sesak dan kosong didada dan hatiku. Aku terbangun dengan kenyataan kamu tak lagi ada disini. Kamu pergi dari kehidupanku. Kamu memutuskan untuk benar-benar pergi. Dan hari ini menjadi hari yang paling menyakitkan dalam hidupku. Aku benci hari ini, sabtu 13 agustus 2016. Aku benci hari ini karena hari ini aku harus menjalani kehidupanku tanpa hadirmu lagi. Penantianku ternyata berakhir dengan sia-sia. Sabarku berbuah pahit. Aku menyesal telah menunggumu selama ini. Melalui catatan ini aku ingin mengenangmu kembali. Mengingat bahwa dulu pernah ada bahagia yang berakhir luka. Hanya jatuh cinta kepadamu yang membuat aku menjadi seseorang yang egois dan pengecut. Aku mencintaimu sangat dalam sehingga hanya kebahagiaanmulah yang aku utamakan. Aku begitu mempercayaimu sangat sungguh, bahwa

Arah Kisah Kita (CERPEN)

"Bintangnya indah ya" kataku. "Iya, indah. Aku jadi ingin menghitungnya." katanya sambil tersenyum manis. "Kamu tau nggak, kalau kamu sibuk menghitung bintang, kamu bakal kehilangan bulan" "Aku gak akan kehilangan bulan" timpalnya dengan santai sembari senyum menantangku. "Kenapa?" aku mencoba mencari tahu. "Aku gak percaya kalau bulan bisa menghilang. Karena bulan itu ada disisiku. Aku gak percaya kalau dia bisa menghilang" Farhan menyeringai mendekapku ke pelukannya. Seperti beberapa bulan yang hilang. Aku tersenyum sambil menikmati peluknya yang hangat yang sangat aku rindukan. Kutatap matanya yang sayu menerawang jauh dalam silau terang bulan. "Kamu belum pernah ya lihat bintang sama bulan diatas gunung?" Tanyanya. "Belum, mangkanya kamu ajakin aku naik gunung. Aku pengen banget rasain gimana rasanya naik gunung" Jawabku. "Yaudah, nanti aku ajakin kamu naik gunung buat lihat

Selamat Ulang Tahun, Pee!

Garut, 9 Agustus 2015 Sook san wan gerd kha, happy birthday, selamat ulang tahun, pee! Hari ini kau genap berusia 20 tahun. Hari ini kau bertambah dewasa. Aku hanya bisa berdo'a supaya Tuhan kita memberikanmu kebahagiaan diusiamu yang sudah memasuki kepala dua. Barakallah fii umriik, pee!  Tak terasa kita sudah memasuki bulan Agustus. Bulan dimana kita berdua dilahirkan ke dunia. Bulan yang selalu kita bicarakan di percakapan singkat kita di telpon, bukan? Ah, jika diingat sungguh indah kita dahulu. Perkenalan singkat, pertemuan yang hanya bisa dihitung dengan lima jari, dan kebersamaan yang hanya dua minggu saja sebelum akhirnya kau memutuskan untuk pergi. Banyak sekali warna-warni kehidupan dan juga pembelajaran hidup yang aku dapatkan dari dirimu, pee. Aku tau, kita tak pernah mempunyai hubungan lebih dari sekedar teman. Namun dahulu, kau membuatku berhasil jatuh cinta dengan caramu yang tak pernah kutemukan pada lelaki lain. Kau pernah bilang bahwa aku membuatmu n

Bintang Bulan Agustus

Garut, 8 Agustus 2019 Perlahan angin agustus membelai rambutku yang panjang. Memberi ketenangan pada jiwa yang sebenarnya sangat rapuh. Tapi kini aku merasa menjadi wanita yang sangat kuat. Tersenyum saat bersedih. Tersenyum saat mengingat hal yang menyakitkan dan hampir membuatku ingin pergi yang jauh ke tempat dimana hanya ada aku dan Ayahku. Ayahku, hal yang pernah membuatku menangis sekaligus mengingatkanku bahwa sebenarnya ia hadir untuk memberikan pelajaran berharga. Malam ini aku duduk sendiri menulis ini. Menatap langit malam yang bertaburan bintang-bintang yang indah. Aku mencintai bintang, meskipun karena keindahannya aku bisa saja kehilangan bulan. Bintang mencuri sinarnya dari sang rembulan. Membuat dirinya tampak cantik. Membuat setiap orang yang melihat dirinya begitu terkagum. Menghiasi malam menjadi menawan. Tapi malam ini aku berhenti mencintai bintang. Aku benci harus melihat bintang yang artinya aku harus mengingatmu yang mungkin sudah melupakan aku. Ak

Bintang Bulan Agustus

Garut, 5 Agustus 2016 Perlahan angin agustus membelai rambutku yang panjang. Memberi ketenangan pada jiwa yang sebenarnya sangat rapuh. Tapi kini aku merasa menjadi wanita yang sangat kuat. Tersenyum saat bersedih. Tersenyum saat mengingat hal yang menyakitkan dan hampir membuatku ingin pergi yang jauh ke tempat bapak berada. Hal yang pernah membuatku menangis sekaligus mengingatkanku bahwa sebenarnya ia hadir untuk memberikan pelajaran berharga. Malam ini aku duduk sendiri menulis ini. Menatap langit malam yang bertaburan bintang-bintang yang indah. Aku mencintai bintang, meskipun karena keindahannya aku bisa saja kehilangan bulan. Bintang mencuri sinarnya dari sang rembulan. Membuat dirinya tampak cantik. Membuat setiap orang yang melihat dirinya begitu terkagum. Menghiasi malam menjadi menawan. Tapi malam ini aku berhenti mencintai bintang. Aku benci harus melihat bintang yang artinya aku harus mengingatmu yang mungkin sudah melupakan aku. Aku benci harus melihat binta