Posts

Showing posts from 2015

Tentang Seseorang Yang Hadir

Jika sebelumnya aku selalu mengeluh tentang seseorang yang pergi. Kali ini aku akan bersyukur tentang seseorang yang hadir. Harusnya, dulu, aku tak pernah mengeluh tentang seseorang yang pergi itu. Karena rencana Tuhan selalu indah, bukan? Akan ada pelangi setelah derasnya hujan. Akan ada yang datang setelah mereka yang pergi. Ada kamu yang hadir menyelinap kedalam hatiku yang tercabik karena ketidakjelasan. Jika aku harus jujur, aku tak mudah untuk menerima seseorang baru yang tak aku kenal. Butuh berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menerima seseorang tinggal diruang hatiku. Tapi kamu, kamu berbeda. Kamu yang baru saja aku kenal, membuat aku merasa nyaman. Sikapmu yang manis tak pernah aku temukan pada laki-laki manapun didunia ini. Kamu laki-laki yang mengajakku ngaji bersama ketika yang lain hanya mementingkan urusan dunia. Kamu berbeda dan istimewa. Tentang, seseorang yang hadir. Namamu, terpatri dihatiku dalam hitungan hari. Senyummu yang kulihat diujung senja ta

Kamu Tidak Akan Pernah Tahu

Aku menulis ini ketika aku melihatmu untuk yang kedua kalinya. Entahlah, ada rasa tak wajar yang menghampiri hatiku. Rasa aneh yang kurasakan ketika kau tersenyum dan memegang pundakku di senja itu. Membantuku untuk turun tangga dengan hati-hati agar aku tidak jatuh diantara kerumunan berbaju merah. Saat itu aku belum mengenalmu. Aku hanya tau kamu di salah satu media sosialku. Kita bertukar komentar kala itu. Dan pada saat itu tak ada rasa yang kurasakan ketika kita bertemu di tangga itu. Entah pada pertemuan kita yang keberapa aku merasakan ada sesuatu yang aneh hinggap dihatiku. Sahabatku bilang, ini cinta. Dan aku percaya. Aku jatuh cinta padamu dengan sederhana. Kamu adalah sosok baru yang aku istimewa. Kamu bijaksana, kamu dewasa, kamu berbeda, dan aku suka. Kamu pencinta seni, sama sepertiku. Ternyata kita juga pernah sama-sama berjuang untuk melanjutkan sekolah di salah satu universitas dibandung, mengambil jurusan seni. Tapi kita sama-sama kalah oleh yang lain, sampai akhir

Ketika Kalian Berubah

Aku menulis ini ketika semua penat, kesal, amarah sudah tak mampu untuk aku tahan lagi. Entah kenapa, kini semuanya tak sama seperti tahun-tahun yang lalu. Tahun dimana kita semua baik-baik saja, merenda kasih dengan penuh canda, tawa, juga luka. Sebenarnya aku tak ingin menuliskan semua ini. Tapi, aku tak punya teman lagi untuk berbagi kisahku, kisah sedihku lebih tepatnya. Aku tau, mungkin aku tak pantas menuliskan ini disini. Tapi aku bukanlah orang yang mampu menyampaikan isi hatiku secara langsung kepada kalian. Aku mencoba untuk sabar. Aku mencoba untuk dewasa. Aku mencoba untuk bijaksana. Aku mencoba untuk tersenyum menghadapi kalian dan hidup kalian yang penuh dengan drama tak jelas. Bukannya aku ingin kalian untuk selalu bersama denganku tapi kita ini sahabat. Bukannya sahabat takkan pernah meninggalkan sahabatnya sendiri. Sesulit apapun keadaannya. Aku mencoba diam, kenapa? Karena aku tak ingin merusak lingkaran diantara kita. Lingkaran yang telah menjadi fondasi persahaba

Biarkan Aku Jatuh Cinta dengan Caraku Sendiri

Biarkan aku jatuh cinta dengan caraku sendiri. Dengan hanya menatapmu dibalik layar handphoneku. Biarkan aku jatuh cinta dengan caraku sendiri. Hanya dengan rangkaian kata. Yang kutulis disebuah kertas putih. Biarkan aku jatuh cinta dengan caraku sendiri. Dengan tak memberitahumu tentang rasaju. Cukup didalam hatiku aku mencintaimu. Biarkan aku jatuh cinta dengan caraku sendiri. Dengan membiarkannya mengalir tanpa harus berpikir. Berpusar tanpa harus terlempar. Melaju namun tak terjebak waktu. Biarkan aku jatuh cinta dengan caraku sendiri. Sampai Tuhan membuatmu jatuh cinta padaku. Tanpa terpaksa.

Bagaimana ku Tak Jatuh Cinta

Menjadi hati yang paling mengerti. Menjadi cinta yang tak pernah meminta. Menjadi teman yang selalu ada. Ada untukku. Bagaimana ku tak jatuh cinta. Pada makhluk tuhan sepertimu. Kemana kucari penggantimu. Bila kau pergi tinggalkan aku. Kau jaga aku, bahagiakanku. Jadi apapun yang aku mau. Senyata itu kasihnya padaku, hanya padaku... Hope, someday you'll know my dearest ji.

Tiga Bulan Tanpa Hadirmu

Masih dengan rutinitas pagi yang membosankan. Melihat matahari terbit di ufuk timur, kemudian meninggi dan tenggelam diufuk barat. Tidak ada yang istimewa bukan? Kunikmati sekeping rindu dengan panasnya hari dan lambannya waktu. Rindu yang cukup menggumpal. Rindu pada sang hujan yang selalu datang saat langit tak mendung. Hari ini aku benar-benar tersiksa dengan rindu yang tak pernah berakhir. Sudah tiga bulan pintu coklat yang hampir pudar itu tak dibuka oleh tanganmu. Biasanya kau selalu ada dipagi hari yang masih buta, bahkan saat aku belum terbangun. Rain, where you go? Why you don't come? Aku benar-benar merindumu setiap hari.seperti aku merindukan senja pada sore hari dan menanti hujan turun saat langit biru dan mendung takkan datang. Matamu, langit teduh diantara ribuan terik. Kuhanyutkan rinduku padanya dan membiarkannya rebah di dada senja. Sampai kapan rindu ini harus aku tahan? Apakah besok kau akan datang? Apakah saat hari bahagiaku kau akan datang? Rindu ini

Tentang Seseorang yang Telah Pergi

Awalnya, aku pikir ada yang abadi . Sepertinya aku salah. Di dunia ini, tidak ada yang abadi. Semuanya akan pergi. Dan pada akhirnya aku sendiri. Seperti saat ini, dia telah pergi. Dia yang aku pikir akan menjadi satu-satunya seseorang yang membuatku semangat bangun dipagi hari ternyata memilih untuk pergi. Sama seperti mereka yang lebih dulu pergi. Dia tidak ada disini lagi. Perasaan ini belun sempat aku sampaikan. Dia tidak ada disini lagi. Tidak akan ada rasa cemburu ketika pulang pukul sembilan di sabtu malam. Dia tidak ada disini lagi Tidak akan ada lagi terburu-buru memandang keluar jendela karena suara bising motor putihmu itu. Dia tidak ada disini lagi. Tidak akan ada hujan yang menyapaku aaat langit biru dan mendung tak datang. Dia tidak ada disini lagi. Tidak akan ada lagi suara gaduh dia bersama kakak perempuannya ketika bertengkar. Dia tidak ada disini lagi. Lagi-lagi aku harus menunggu sampai dia kembali. Dia tidak ada disini lagi Dan aku lagi-

My Favorite Things

Ice cream Art. Keroppi Pradikta wicaksono! JIMBON! Thailand! Taylor Swift! Movie Yovie 'n Nuno KEBAB Music! Can't live without my lovely iPod! Mario Maurer Sheila on 7 Merah SATE PADANG.

Taylor Swift - Style

Image
Midnight, you come and pick me up No headlights Long drive, could end in burning flames or paradise Fade into view, it's been a while since I have even heard from you I should just tell you to leave cause I Know exactly where it leads but I Watch us go round and round each time You got that James Dean day dream look in your eye And I got that red lip classic thing that you like And when we go crashing down, we come back every time. Cause we never go out of style We never go out of style You got that long hair, slicked back, white t-shirt. And I got that good girl faith and a tight little skirt, And when we go crashing down, we come back every time. Cause we never go out of style Source: http://www.directlyrics.com/taylor-swift-style-lyrics.html

Aku Rindu

Entah kenapa hari ini aku ragu-ragu untuk menulis. Aku merasa sangat lelah dan ingin berhenti. Seperti ditembus ribuan peluru. Hatiku seperti terbang. Lalu seketika terhempas ke tanah. Entahlah. Seperti inikah rindu. Rindu pada seseorang yang begitu dekat keberadaannya denganku. Kita satu sekolah. Tapi untuk menatap wajahnya lebih lama, begitu sulit. Seperti ada tembok yang menghalangi jarak kita berdua. Kita begitu jauh.             Aku rindu…             Rindu setiap sapa yang kau punya untukku. Rindu tawa renyahmu yang membuatku hangat. Rindu senyum manis yang mampu menciptakan pelangi di hatiku. Rindu jarak kita yang begitu dekat, seperti dulu.             Aku Rindu…             Rindu setiap detik yang kita lewati. Yang selalu aku ingat keberhargaannya. Rindu tingkahmu yang menyebalkan. Rindu kebersamaan kita yang begitu mahal harganya. ……             Kau tahu? Bagaimana bentuk es di kutub utara? Terlihat tenang. Namun jauh di dalam begitu menggumpal dan menyesakk

Jatuh Cinta Sendirian 2 (CERPEN)

            Bahagia itu sederhana, saat kita bisa melepas rasa sakit dan menderita.Bahagia itu sederhana, saat kita mampu menerbangkan segala kesedihan.Merubahnya menjadi senyum dan tawa. Dan kebahagiaan itu sederhana, saat keyakinan kita akan sebuah cinta dan jadi alasan untuk bertahan. Bertahan untuk tersenyum, bertahan untuk menyimpan rasa dalam diam, dan bertahan untuk hidup.             Sejak dua puluh empat april dua ribu empat belas, setelah satu tahun kita bersama. Kamu menyelinap  dalam ruang hatiku. Menjadi sosok baru yang nampaknya menarik. Kamu menyukai apa yang aku suka. Tapi, kenapa kamu tidak pernah menyadari semua kenyataan bahwa kita mempunyai banyak kesamaan.             Kita sudah saling tahu sejak satu tahun lalu. Pertemuan pertama kita terekam jelas di otakku.Aku sering memainkannya dalam gerak lambat. Mengingat mereka, merasakan setiap helai gerakanmu. Kita bertemu dalam sebuah ruangn kecil berwarna biru langit.Kamu ada disana, aku ada disana. Tidak saling

Titik-titik Keindahan (CERPEN)

“Aku mencintainya, Ren. Aku mencintainya. Bagaimana bisa aku melupakannya dengan mudah. Dia satu-satunya cinta yang aku kenal sejak kecil. Aku tidak mampu melupakan semua kenangan yang telah kita lalui bersama. Dia yang mampu membuatku jatuh cinta untuk yang pertama kali.” Kata Yasmin histeris. Sudah seminggu Yasmin menangisi kepergian Gio. Tak ada senyum dan tawa renyah yang terlihat di raut wajahnya. Matanya terus mengeluarkan butiran bening yang membasahi pipi apelnya. Dan sudah seminggu juga, Reno mencoba menguatkan hati Yasmin. Dia tidak bisa melihat sahabatnya terus larut dalam kesedihan. Tetapi usahanya hanyalah sia-sia. Yasmin masih saja terus menangis. Tak ada perubahan pada diri gadis berumur dua puluh tahun itu. Hatinya masih sakit. Hidupnya masih kelam. “Aku tahu kamu mencintainya, Yasmin. Aku tidak pernah menyuruhmu untuk melupakan Gio. Aku hanya ingin kamu berhenti menangis. Itu saja.” Kata Reno sambil menatap tajam kea rah Yasmin. “Tapi, Ren…..” Yasmin terhenti

perasaan kita

Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita kira tidak peduli sama sekali kepada kita adalah orang yang paling sering menyebut nama kita di dalam doanya? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menulis begitu dalam dan indahnya dan kita kira untuk orang lain, ternyata untuk kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang sering bersikap dingin kepada kita adalah orang yang paling dalam memendam perasaannya kepada kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu bahwa orang yang kita benci adalah orang yang paling sabar menghadapi kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang menyuruh kita pergi adalah orang yang paling takut kehilangan kita? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu orang yang kita kira meninggalkan kita adalah orang yang paling ingin kita bahagia? Bagaimana perasaan kita saat kita tahu…? souce by : Kurniawan Gunadi

Cold As You (cerpen Bahasa Inggris)

            The color of sky has changed. Gray, same as the color of the room where I was. Silent, only the sound of the falling rain in slow motion that I can heard. In the outdoors, birds in flight. Dancing with the raindrops that fell soaked earth. This afternoon, right with the bell of school, it was raining again. Forced me to recall the memories of droplets that hit the walls of the past. I remember, one morning in November last year. Beautiful morning when it rains weep the nature. Beautiful morning when a simple smile can makes me valuable. Beautiful morning when the butterflies are already tired to dancing, began dancing again in my chest. Loveliest morning has changed all the feelings that I had. The morning were able to show hi, the most beautiful hidden and never did I find to be the most I’m looking for. Beautiful morning before today and will never again.             I’m waiting for the rain to stop. Together with my best friend who become my place to tell all of my