Tentang Kepergianmu

Garut, 13 Agustus 2016

Hari ini aku terbangun tidak seperti biasanya. Aku bangun lebih siang karena tak bisa menahan rasa sakitku. Tak hanya penyakitku yang hadir kembali, aku terbangun dengan rasa sesak dan kosong didada dan hatiku. Aku terbangun dengan kenyataan kamu tak lagi ada disini. Kamu pergi dari kehidupanku. Kamu memutuskan untuk benar-benar pergi. Dan hari ini menjadi hari yang paling menyakitkan dalam hidupku. Aku benci hari ini, sabtu 13 agustus 2016. Aku benci hari ini karena hari ini aku harus menjalani kehidupanku tanpa hadirmu lagi. Penantianku ternyata berakhir dengan sia-sia. Sabarku berbuah pahit. Aku menyesal telah menunggumu selama ini.

Melalui catatan ini aku ingin mengenangmu kembali. Mengingat bahwa dulu pernah ada bahagia yang berakhir luka. Hanya jatuh cinta kepadamu yang membuat aku menjadi seseorang yang egois dan pengecut. Aku mencintaimu sangat dalam sehingga hanya kebahagiaanmulah yang aku utamakan. Aku begitu mempercayaimu sangat sungguh, bahwa kau akan menjadi alasan bahagia satu-satunya. Aku dulu pernah begitu percaya, bahwa kau mencintaiku. Aku pernah begitu percaya, bahwa kebahagiaanmu hanya aku. Aku pernag begitu percaya, bahwa kamu selalu ingin berada didekatku. Aku pernah begitu percaya dengan kecupmu yang lekat dan pelukmu yang erat diperjalanan malam itu. Aku pernah menanam banyak do'a-do'a didadamu. Memupuknya agar terus tumbuh dan semakin bertambah. Dengan tabah kujaga hatiku hanya untukmu. Meskipun banyak lelaki yang mendekatiku dan salah satumya adalah lelaki yang pernah kusemogakan, aku hanya mencintaimu. Namun ternyata kau enggan untuk merawatnya, kau memilih melepas paksa hatiku demi siapapun yang kau cintai.

Aku pernah mempertaruhkan hidupku hanya untuk tetap berada dihadapanmu. Bahkan saat kau tak lagi peduli dengan apa saja yang aku hadapi. Aku tetap saja ingin memperjuangkanmu. Aku pernah mempertaruhkan kepercayaan sahabat-sahabatku hanya untuk tetap memperdulikanmu. Kau tau, aku tak pernah menceritakan tentangmu lagi kepada mereka. Mereka tak ada yang mau mendengarkannya lagi. Oleh karena itu aku lebih sering menyimpan rasa sakitku sendirian melalui buku catatan dan blog yang selalu diam jika aku menceritakan tentangmu. Aku sudah tak punya teman berbagi lagi, padahal sakit yang kurasakan tak dapat kusimpan sendirian. Kini aku merasa sudah mati. Aku tidak hidup.

Mungkin, patah hati ini tak pernah mampu membuatku jatuh cinta lagi. Banyak do'a yang kupercaya menjadi percuma. Orang yang melukai seharusnya tak layak untuk diperjuangkan lagi. Karena setelah perjuangan itu akan selalu ada patah hati yang terulang dan lelah panjang yang tidak berkesudahan. Setelah kepergianmu, setelah patah hati, aku paham akan selalu ada cinta baru yang datang. Seharusnya tidak ada alasan untuk tidak bahagia. Dan seharusnya aku belajar melepaskanmu, membuka hatiku untuk yang lain agar aku dapat menjemput bahagiaku. Tapi aku tak punya alasan untuk itu. Yang aku tahu, aku hanya mencintaimu.

Aku tidak seharusnya mengingatmu yang tak lagi mengingatku. Aku paham betul, saat seseorang memilih pergi untuk hati yang lain artinya dia tidak layak kembali. Tapi untukku, kamu masih pantas untuk kembali. Aku masih ingin kamu kembali meskipun aku hanya dijadikan tempat singgahmu. Jika nyatanya kamu tetap pergi, seharusnya aku tidak memintamu kembali. Seharusnya kau sadar manusia yang menyatakan cinta tidak selayaknya untuk pergi. Padahal kamu sering bilang tak ingin kehilanganku, sampai tiba hari ini justru kamu pergi tanpa kata dan memutuskan untuk tidak mengenalku lagi. Seharusnya manusia tak ucapkan janji ketika sedang bahagia karena ketika bahagia itu pudar kamu tak akan mengingatnya lagi apalagi menunaikan janjimu.

Ini catatan tentang hatiku yang patah karena kepergianmu setelah beberapa minggu lalun kita masih mengukir bahagia berdua. Menikmati hari dari pagi sampai malam menjelang. Menikmati perjalanan dibawah cahaya sang bintang. Ini catatan tentang patah hatiku yang belum bisa menerima kenyataan hari ini. Diperjalanan itu kau masih mengucapkan "i love you from........" Ah sudahlah mungkin kau salah berbicara atau terbawa suasana oleh film yang kita tonton saat itu.

Aku begitu tahu, mencintaimu adalah sebuah kesalahan. Dan jatuh cinta kepadamu adalah patah hati yang paling sengaja. Aku jatuh cinta pada caramu mengungkapkan pendapatmu. Aku jatuh cinta pada caramu menatapku dengan tatapan tidak biasa, dan aku jatuh cinta setiap kali kamu tersenyum kearahku. Dari semua patah hatiku karenamu, hari ini adalah yang paling membuatku rapuh. Katena hari ini, aku sadar, aku hanya perempuan bodoh yang kau manfaatkan. Kamu tahu aku sangat mencintaimu, lalu kamu menginjak-injak perasaanku seakan mengerti bahwa aku tidak mampu melawan. Ingin rasanya aku menatapmu dengan sisa-sisa air mata yang masih aku miliki, memberitahu seberapa dalam luka yang aku rasakan.

Kamulah iblis yang terlihat manis seperti malaikat dimataku. Kamulah penjahat yang aku bela mati-matian. Kamulah tersangka yang rela aku sembunyikan. Kamu yang membuatku jatuh cinta namun merubahnya menjadi benci. Membuatku menjadi seorang pecundang.

Seharusnya kamu beri aku kesempatan untuk berpindah, jika kamu tidak mengharapkan aku dalam hidupmu. Jangan meminta aku untuk tetap tinggal, jika pada akhirnya justru kamu yang meninggalkanku. Aku patah, lagi-lagi patah. Aku merasa hidupku berakhir saat aku terbangun dan menyadari bahwa kamu meninggalkan aku sepagi itu. Kini, aku sudah mati. Aku tak hidup, aku hanya bernafas.

Kita dipertemukan kemudian berpisah. Entah untuk bertemu lagi atau tidak sama sekali. Selamat berbahagia dimanapun jalan yang sedang ditempuh, didunia manapun yang sedang dihuni. Kita memang sudah ditakdirkan begitu.

Terimakasih untuk luka yang tak pernah hilang. Terimakasih untuk patah hati yang kau beri. Terimakasih untuk semua waktu berharga yang pernah kita lewati. Aku akan selalu mencintaimu, dengan caraku sendiri. Tak peduli sesering apa kau mematahkan hatiku. Aku akan terus mengingatmu disudut benakku meski sering ingin kutampar lelaki sepertimu.

Kelak, kau akan bertemu dengan perempuan yang sangat mencintaimu, kau akan menemukan sapaan baru. Namun, tak pernah kau temukan sepertiku, pada siapapun. Aku, tak akan dapat kau temukan pada diri siapapun. Meski cinta mereka lebih dari yang pernah kusampaikan, aku tetaplah manusia yang tak lebih dari satu. Hanya aku.

Suatu saat nanti, mungkin kau tak akan menemukanku dimanapun kau berada. Dan saat itu tiba, ingatlah bahwa aku tak pernah benar-benar pergi. Aku akan selalu ada bersama semua rasa bersalahmu. Dan, saat itu terjadi aku akan tersenyum melihatmu menyesal.

Terimakasih untuk segala macam bualan yang kau tawarkan, yang kupikir cinta. 

Comments

  1. tiba2 saja masuk ke blog ini, mungkin kita berjodoh kali ya :)

    btw panjang banget sist curhatan nya, nanti saya baca2 deh kalo lagi santai, & salam kenal ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hehehe iya nih gak tau bisa sepanjang itu, mungkin karena terbawa suasana.

      Terimakasih sudah berkunjung

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagaimana ku Tak Jatuh Cinta

PROTES KERAS TERHADAP PENIPUAN YANG MENYALAHGUNAKAN KARTU IDENTITAS SAYA

Kebersamaan Yang Tiada Akhir