Selamat Ulang Tahun, Pee!

Garut, 9 Agustus 2015

Sook san wan gerd kha, happy birthday, selamat ulang tahun, pee! Hari ini kau genap berusia 20 tahun. Hari ini kau bertambah dewasa. Aku hanya bisa berdo'a supaya Tuhan kita memberikanmu kebahagiaan diusiamu yang sudah memasuki kepala dua. Barakallah fii umriik, pee! 

Tak terasa kita sudah memasuki bulan Agustus. Bulan dimana kita berdua dilahirkan ke dunia. Bulan yang selalu kita bicarakan di percakapan singkat kita di telpon, bukan? Ah, jika diingat sungguh indah kita dahulu. Perkenalan singkat, pertemuan yang hanya bisa dihitung dengan lima jari, dan kebersamaan yang hanya dua minggu saja sebelum akhirnya kau memutuskan untuk pergi.

Banyak sekali warna-warni kehidupan dan juga pembelajaran hidup yang aku dapatkan dari dirimu, pee. Aku tau, kita tak pernah mempunyai hubungan lebih dari sekedar teman. Namun dahulu, kau membuatku berhasil jatuh cinta dengan caramu yang tak pernah kutemukan pada lelaki lain. Kau pernah bilang bahwa aku membuatmu nyaman dan kau menyayangiku. Tapi kau memilih untuk pergi meninggalkan aku demi agama yang kau pegang kuat sejak kau dilahirkan. Orang tuamu membiayai hidupmu disini bukan untuk berhura-hura apalagi untuk menjalin hubungan denganku tapi untuk kau belajar dengan sungguh-sungguh agar kelak kau menjadi menteri di negaramu untuk membasmi semua ke-tidak-adilan  pada agama kita yang hanya minoritas saja disana. Dan kau pernah bilang "saya rela mengambil keputusan terbesar dalam hidup saya, yaitu meninggalkan kamu. Saya mencintaimu, kamu membuat saya nyaman, tapi saya tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Cinta tidak harus memiliki." setelah itu kamu tak pernah muncul lagi dihadapanku. Padahal kita masih dikota yang sama, masih di satu universitas yang sama, tapi mungkin Tuhan mang sudah mengtakdirkan begitu, tidak boleh ada cinta diantara kita.

Darimu aku belajar banyak hal, pee. Hal yang tak pernah orang lain ajarkan kepadaku. Tentang melepaskan sesuatu yang belum tentu membuatmu bahagia dan mempertahankan sesuatu yang sudah pasti membuatmu bahagia. Juga tentang melepaskan seseorang yang sangat kita cintai karena ada beberapa hal yang tak pantas untuk diperjuangkan. Juga bagaimana kau memutuskan tidak pernah pacaran selama 20 tahun karena dalam agama kita tidak diperbolehkan. Dan bagaimana kau dan sahabat-sahabatmu berjuang di Indonesia untuk memperjuangkan hak orang Muslim yang hanya minoritas di negaramu. Aku belajar banyak hal darimu, pee. Pembelajaran yang tak bisa orang lain berikan padaku. Semoga kau masih seperti itu, mempertahankan komitmen hidupmu, pee.

Oh, iya, boneka darimu masih kusimpan dan selalu kupandangi jika aku merindukan dirimu. Terimakasih, pee, karena marah padamu aku menemukan lelaki yang begitu kusayangi meskipun kita sudah tak bersama lagi. Kau ingat, bagaimana dahulu senja mempertemukan kita kembali, aku ingin marah padamu, aku ingin menghampirimu. Tapi apa yang terjadi, kau malah pergi dan aku bertemu dengan lelaki itu. Lelaki yang sampai saat ini masih kucintai dengan sangat, pee. Terimakasih untuk semuanya, pee. Terimakasih karena kau telah mempertemukan aku dengannya meskipun sekarang dia sudah melupakan aku tapi aku yakin kita akan dipertemukan kembali disuatu hari nanti. 

Terimakasih untuk pembelajaran berharga dalam hidupku. Ingatlah aku sebagai teman yang pernah kau temui diujung senja yang mendung itu. Aku merindukanmu, pee. Aku merindukan bagaiman kita menghabiskan waktu untuk bertelpon hingga subuh menjelang. Aku merindukan bagaimana cara berkomunikasimu yang lucu karena tak lamcar berbahasa Indonesia. Semoga Tuhan berbaik hati mempertemukan kita kembali sebagai seorang teman yang sudah lama tak berjumpa.

Sekali lagi, Selamat ulang tahun, pee! Happy Seenghakom! Berulang tahunlah hari ini, berulang tahunlah selamanya, pee. Berbahagialah dimanapun kau berada. 

Dari teman lamamu
Yang berulang tahun Di Agustus

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana ku Tak Jatuh Cinta

PROTES KERAS TERHADAP PENIPUAN YANG MENYALAHGUNAKAN KARTU IDENTITAS SAYA

Kebersamaan Yang Tiada Akhir