Kebersamaan Yang Tiada Akhir
Januari…
Bulan
ini adalah bulan kelima kita bersama. Apa kau mengingatnya? Kita mulai
menjalani perjalanan ini di akhir agustus tahun lalu. Kau hadir disaat hatiku
benar-benar tak ingin mengenal lelaki lain, selalin bapak dan adikku. Kau
datang disaat hati ini sedang terluka.kau mampu melembutkan hati yang mengeras.
Kau
tahu? Tak pernah sedikitpun terlintas dalam benakku untuk menjadi kekasihmu.
Dulu, aku tak percaya takdir. Aku tak percaya takdir berbaik hati mempersatukan
kita. Tapi, aku ingin membuktikannya dengan satu cara; kau, aku, dan perjalanan
ini.
Dan
kini, aku percaya. Takdirlah yang mempertemukan kita dalam cinta. Takdir telah
mengurung hati kita dalam cinta. Kita bahagia di dlamnya. Suka dan duka sudah
terbiasa. Luka punmenjadi sebuah pelajaran untuk kita tumbuh dewasa. Waktu yang
telah kita lewati banyak memberikan pelajaran berharga.dan kamu, kamu menjadi
inspirasi untukku. Kamu, seperti kekuatan yang mendukungku untuk memandang
cinta dari sisi yang positif.
……
Aku tak ingin
kebersamaan ini cepat berakhir dan tanpa aba-aba. Aku percaya, kebersamaan ini
tidak akan penah menemui titik akhir. Jika menemukan akhir pun, cerita kita
akan berakhir bahagia. Seperti kisah para peri. Begitu indah.
Kebersamaan
ini tidak akan menemukan akhir.
Sampai
Tuhan memanggil: “Waktunya Pulang”
Indah
Bukan….?
Comments
Post a Comment