Cilacap, 7 juli 2016
Aku benci mengingat bagaimana caramu tersenyum. Aku benci menyadari bahwa senyum itulah yang selalu berhasil membuatku jatuh cinta dan terpana. Aku benci mengingat setiap lekuk wajahmu, bagaimana mata indahmu menatapku sangat dalam, rahang kuatmu, dan bibirmu yang semakin menghitam karena rokok itu entah mengapa telah menjadi pemandangan favoritku meskipun aku tak menyukai kamu mempunyai hubungan dengan rokok-rokok itu. Aku benci menerima kenyataan bahwa hari ini, aku tidak punya kesempatan untuk memandangimu lebih dekat seperti waktu itu. Aku benci harus jauh darimu. Aku benci harus merindukanmu yang belum tentu merindukanku.
Comments
Post a Comment