Untuk Seseorang yang Pernah Begitu Kupahami

Untuk seseorang yang pernah begitu kupahami,

Maaf kalau harus menyebutkan kata-kata ‘pernah’. Karena memang pernah dan kini tak lagi. Ada sebuah batas transparan dari dirimu yang kini tak pernah bisa kusentuh. Temlat khusus yang tak lagi menyertakan aku dalam tempatnya. Pikiranmu yang tak bisa lagi kuterka akan kemana tujuannya. Ada banyak hal sederhana yang kini menjelma menjadi rumit. Dan seolah-olah perubahan-perubahan ini membuat kita saling menyalahkan diri sendiri, lalu semakin menjauh, dan perlahan menjadi dua orang asing. Bukan salahmu, jika ada yang harus selesai di antara kita. Bukan salahku, jika tak bisa lagi meneruskan setiap rasa pertama kali yang pernah kita bagi. Ini hanya cara kita belajar bahwa memang perlu ada yang berubah. Dan biarkan waktu yang mengajari kita untuk menerimanya, ya?

Aku mundur , atas segala rasa yang nantinya bisa memperburuk kondisi hati. Aku mundur untuk memberi ruang untukmu mencari yang terbaik. Aku mundur untuk menitipkan lagi segala rasa yang pernah dimintamu dulu. Aku mundur untuk segala masa depan yang dulu pernah kita impi-impikan. Langkahku pelan-pelan menjauh, mungkin kenangan akan begitu riuh, tapi takkan membuat beberapa luka semakin melepuh. Maaf jika aku tak mampu lagi bertahan, karena saat aku bertahan pun kamu seperti membuangku. dan maaf jika aku secepat ini melepaskan. Namun hal-hal pahit, harus kita cicipi lebih dulu agar kita tahu apa rasanya manis, bukan? Sesendok pelajaran sedang kita lahap bersama-sama, tentang kenyataan bahwa tak seharusnya lagi kita bersama. Aku melepasmu dengan rela. Karena suatu hari, kita akan sama-sama tersenyum mengingat hari ini.

Memasuki pekarangan hatimu adalah cara terbaik mengenal cinta. Dan mengundurkan diri adalah satu-satunya hal yang paling tepat untuk menjauh dari luka. Kita akan baik-baik saja.

Selamat menemukan yang lain selain aku.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana ku Tak Jatuh Cinta

PROTES KERAS TERHADAP PENIPUAN YANG MENYALAHGUNAKAN KARTU IDENTITAS SAYA

Kebersamaan Yang Tiada Akhir