Pada Akhirnya

Di senja yang hampir memudar, aku bertemu denganmu. Dengan rasa yang cukup berkecamuk. Entah membencimu atau justru mencintaimu. Aku tidak tau. Kamu tau, tak ada kesan yang indah di pertemuan pertama kita saat itu. Hanya bercakap-cakap sebentar lalu aku memilih pulang karena aku tak suka dengan sikapmu.

Lalu, kita bertemu lagi disenja yang bersembunyi. Hanya sebentar, dan itu sangat menyakitkanku.

Aku pikir, setelah hari itu kita tidak akan bertemu lagi. Bahkan aku sempat berpikir tak ingin bertemu dengan kamu lagi setelah kesan yang tak indah di pertemuan pertama kita.   Dan sejak saat itu, kita memang tak pernah bertemu lagi. Sampai tiba hari itu, hari kamis entah tanggal berapa aku lupa, tiba-tiba aku ingin bertemu denganmu. Dan apa yang aku dapat, kita bertemu pada hari dimana aku memohon pada Tuhan ingin bertemu denganmu walau sekejap. Di parkiran itu, kita berpapasan. Kau tersenyum manis kepadaku dan aku berpikir apakah kau masih mengingatku?. dan pada saat itu juga aku sadar, rasaku memang benar. Aku mencintaimu. Kau telah mengisi hatiku. Dan aku ingin bertemu denganmu, untuk memperjuangkan rasa cinta itu. Jika aku dapat menghentikan waktu, maka aku akan mempigurakan  senyummu yang membuat aku tenang.

Jika pertemuan pertama adalah sebuah kebetulan, lalu bagaimana caramu menjelaskan pertemuan-pertemuan kita selanjutnya? Apakah Tuhan ikut campur tangan didalamnya? Kita bukanlah dua garis yang tak sengaja bertabrakan. Sekeras apapun usahaku untuk menjauhkan diri dan menjauhkan hati, pada akhirnya aku bertemu denganmu lagi.

Akhirnya, aku bertemu denganmu lagi pada malam yang berselimut awan gelap dan deras hujan yang turun membasahi bumi. Aku ingat percakapan pertama kita di salah satu aplikasi mesenger saat itu “kayak pernah liat. Dimana ya?” kamu tau, aku tertawa kecil dan sangat bahagia kala itu. Hujan membawamu masuk kedalam hidupku.

Namun, pada sabtu malam setelah kamu masuk kedalam hidupku, aku kecewa. Jujur, aku sakit hati melihatmu dengan wanita itu. Meski aku tau, kamu lebih dulu mengenalnya sebelum kamu mengenal aku. Saat malam semakin hitam dan hujan mulai reda, kamu mengantarnya pulang dengan kuda putih milikmu itu. Kamu tau, aku benar-benar sakit hati saat itu. Seharusnya aku yang diantar pulang olehmu bukan wanita itu. Dan saat malam sudah benar-benar pekat, aku masih menunggumu akan kembali ketempat itu. Tapi ternyata, tidak. Terpaksa aku harus pulang dengan orang lain. Bukan dirimu. Itu menyakitkan.

Setelah pertemuan-pertemuan kita yang telah lalu, Tuhan masih berbaik hati mempertemukan kita dalam situasi apapun. Walau hanya sekilas melihatmu aku sangat senang. Selalu ada saja cara Tuhan mempertemukan kita. Saat kau tertidur dikamar itu, saat aku pura-pura meminjam buku kepadamu, dan saat charger milikku ketinggalan, kamu yang mengambilnya. Ah betapa bahagianya hidupku, meskipun sederhana tapi kita bertemu dalam waktu.

Hingga pada akhirnya, setelah tragedi tertinggalnya charger milikku. Kamis, 12 November 2015 menjadi hari yang tak akan pernah aku lupakan. Hari dimana kita bercanda bersama, saling memberikan perhatian, dan...........kamu menyatakan cinta kepadaku. Kita resmi menjadi sepasang kekasih. I’m so happy can call you mine.

Hari demi hari telah kita lewati. Berbagi kasih, cinta, cerita, luka, suka, duka, bahkan amarah. Jika dipikir-pikir kita tak pernah akur. Selalu saja ada hari dimana kita berperang dengan emosi hanya karena hal sepele. Kita sering bertengkar. Tetapi pada akhirnya kita tak pernah berpisah. Karena aku tau kita sangat mencintai satu sama lain.

Pada akhirnya, kamu akan tetap menjadi milikku begitupun aku, aku akan tetap menjadi milikmu.

Pada akhirnya, kita akan bertemu dalam satu rumah yang hangat, dipenuhi dengan tawa dan canda lucu mereka.

Pada akhirnya, aku percaya, bahwa kamu adalah pelabuhan terakhir tempat dimana hatiku berlabuh.

Pada akhirnya, kita akan menjadi selamanya. Sampai Tuhan memanngil “Waktunya Pulang”.

Dan, pada akhirnya, kita akan bertemu lagi, di kehidupan lain yang lebih indah dan kekal abadi.

Aamiin.

Garut, 29 Januari 2016

Comments

  1. cerita yang menarik kak.. ooo iya kak kalau ingin punya web gratis yukk disini saja.. terimakasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Bagaimana ku Tak Jatuh Cinta

PROTES KERAS TERHADAP PENIPUAN YANG MENYALAHGUNAKAN KARTU IDENTITAS SAYA

Kebersamaan Yang Tiada Akhir