Posts

Arah Kisah: [00] Pengantar

Image
Siapa di antara kita yang bertahan lebih lama, atau justru menyerah paling awal? Ini hanya sepenggal kisah dua insan manusia yang dipertemukan seperti takdir.  Tentang gadis dingin penikmat kopi manis dan pria konyol pengagum sajak romantis. Mungkin terlalu klise untuk mengira ini sebuah kisah cinta romantis. Namun, si gadis dingin dan pendiam itu jelas merasakan cinta di dalam hatinya. Kupu-kupu menari dengan jelas dan menggelitik pelan, membuat dadanya begitu berdebar saat bersama sang pria yang selalu melontarkan sajak-sajak romantis yang tak ia mengerti. Rasanya hangat dan membahagiakan saat berada di sampingnya. Namun, gadis itu jelas membenci kehangatan yang mungkin akan hilang seiring waktu yang bergulir perlahan. Tak hanya tentang gadis yang diam-diam jatuh cinta, ini juga tentang si pria yang sebenarnya benci pada ketenangan. Ketenangan yang berbahaya. Namun, kepercayaannya runtuh saat ia mulai merangkai rasa untuk gadis tenang yang tak banyak bicara. Hatinya berdebar, meski h

Sudut Cafe dan Kenangan

Image
https://pixabay.com/photos/cafe-restaurant-diner-eatery-bar-870276/ . . . Aku duduk sendiri di sudut cafe tempat kita pernah bersua dahulu. Saat kita bahagia, ketika mengulas senyum begitu mudahnya hanya dengan menatap wajahmu dan mendengar tawa renyahmu. Masih ingatkah kamu? Ingatkah kamu saat kita pertama kali bertemu kala itu? Hujan turun membasahi bumi di sudut kota Yogyakarta saat langit melukiskan warna senja yang memudar dengan warna merah saga yang indah. Kita bertemu tak sengaja kala itu, di depan sebuah cafe karena berusaha menghindari hujan yang turun membuat kita babak belur karena rintiknya. Kita saling beradu tatap tanpa mengatakan sepatah kata pun. Entah sihir apa yang memengaruhi kita berdua, kita masuk ke dalam cafe itu dan duduk di bangku yang sama dengan sekilas senyuman di wajah kita. Kita duduk di sebuah bangku minimalis di sudut cafe, memandang keluar jendela. Hujan tak kunjung berhenti dan menjebak kita berdua. Kita berdua

JARI-JARI CANTIK (cerpen)

Image
         Sisa-sisa sinar matahari menampakkan warna merah saga di ufuk Barat. Senja mencuat setelah hujan deras mengguyur kota Jakarta. Seorang gadis berambut panjang, menatap seorang laki-laki di hadapannya. Gadis itu tersenyum. Namun, tak ada kerlip di matanya, tak ada kehangatan di dalam senyumnya. Senyumnya terlihat begitu lelah. “Berhenti tersenyum seperti itu!” Tukas laki-laki bernama Rana itu. Tetapi, gadis dihadapannya masih tersenyum, ia tak menghiraukan perkataan Rana. “Terus aku harus gimana, Ran?” Tanya Nara, kekasih Rana. Rana menatap Nara dengan tatapan yang sulit untuk dijelaskan. Nara membalasnya dengan senyuman, lalu ia menggandeng tangan Rana. “Ayo pulang.” Ajaknya. Mereka berdua langsung berjalan meninggalkan tempat dimana langkah mereka terhenti. Senyuman di wajah Nara terus mengembang sepanjang perjalanan. Untuk Nara, berjalan bersama dengan Rana, menikmati senja seperti ini adalah sebuah kebahagiaan kecil tapi pasti. “Nara.” Pang

PROTES KERAS TERHADAP PENIPUAN YANG MENYALAHGUNAKAN KARTU IDENTITAS SAYA

Image
Beberapa waktu yang lalu ada peristiwa penipuan online yang menjual   Stroller Bayi dengan akun instagram Store_Baby_Shop yang menimpa beberapa orang akhir-akhir ini. Penipuan merugikan sebelah pihak yang mengatasnamakan NURANISA , dengan mengirimkan kartu identitas saya seolah-olah adalah saya yang melakukan penipuannya.  Dengan ini saya NUR ANNISA selaku pemilik kartu identitas yang sudah disebarluaskan oleh pelaku bahwa itu bukanlah saya. Dengan tegas saya memberitahukan bahwa saya tidak pernah melakukan penjualan online sekalipun, apalagi penipuan. Dan kartu identitas saya berada ditangan saya sendiri. Juga kartu identitas milik saya sudah lama diperbaiki  sejak beberapa tahun lalu  karena kesalahan nama dalam penulisan. Kartu identitas saya yang dipakai oleh pelaku adalah foto kartu identitas saya saat saya mengirimkan surat pembaca melalui email sebagai tugas dari kampus. Surat pembaca saya kirimkan ke beberapa surat kabar. Dan ternyata foto yang di

SOMEHOW

Sejak dulu langit selalu biru, hujan selalu membuatmu basah, matahari selalu panas, kenangan akan selalu menjadi milik kita. Namun, kita tidak bisa selalu sama. Semua yang indah dan menyenangkan itu pernah terjadi pada hidup kita. Pada suatu hari sebelum hari ini. Let's meet my story on wattpad @annisabslm https://my.w.tt/UiNb/EvoQNSVbqH Let's meet Alisa and Ranadi. Enjoy reading! 

Seorang Teman

 aku ingin menceritakan tentang seorang temanku. Ia adalah seorang perempuan yang kutemui dengan tak sengaja disuatu siang. Aku salut kepadanya dan aku banyak belajar darinya. Belajar melihat segala sesuatu dari mata yang berbeda. Dia cantik, pintar, pekerja keras. Namun sayang, dia tak pandai bersyukur. Dia tak pernah bersyukur dengan apa yang sudah ia miliki. Ia memiliki kekasih yang sudah menjaganya selama bertahun-tahun, ia malah ingin memiliki kekasih seperti orang lain. Terkadang aku juga kesal dengan tingkah lakunya. Bicaranya tak pernah ia jaga. Ia selalu mengatakan apa yang aku miliki dan ia tidak miliki. Ia selalu menyakiti hatiku dengan perkataannya yang tak pernah ia pikirkan terlebih dahulu. Entah berapa banyak pisau yang menancap dihatiku karena lidahnya yang tajam itu. Rasanya aku ingin melawan. Aku ingin menangis. Aku ingin menamparnya. Dan terkadang terlintas dibenakku untuk pergi dari kehidupannya. Namun, dia adalah temanku. Yang selalu berjuang bersama-sama den

Tentang Pertemuan Terakhir Kita

Garut, 1 November 2016  23:42 Kau tau apa yang aku pikirkan saat hujan turun dipelataran kampus? Aku memikirkanmu, selalu. Aku memikirkan sikapmu yang tiba-tiba berubah dalam hitungan minggu sejak pertengkaran kita waktu itu. Kau bilang, kau tak ingin kehilanganku. Kau bilang, kau tak suka dengan sikapku yang membiarkanmu, tak menyapamu sama sekali. Kau bilang, kau ingin kesempatan. Tapi nyatanya, semua ucapanmu hanya bualan belaka. Kau tak bisa menjaga kepercayaanku lagi. Kau tau kenapa aku menangis? Bukan karena hal-hal yang pernah kita lalui bersama. Aku menangis, karena aku sadar, aku begitu bodoh telah memberimu kesempatan. Dan aku terlalu bodoh telah menghabiskan waktu hampir setahun lamanya hanya untuk bersama denganmu, lelaki yang memiliki perasaan kesemua arah. Lelaki yang tak pernah puas dengan apa yang telah dimiliki. Bersama hujan yang turun menyapa bumi, aku menangis tak henti. Mataku sembap, dadaku sesak dan kau berusaha menenangkanku. Kau memenangkan duni